Senjaku

Sunday, June 29, 2008 | | 0 comments |

Sepotong senja aku keratkan untukmu. Ada matahari. Ada nyanyian burung camar. Ada deburan ombak. Riak-riak keemasan. Tak lupa aku masukkan semilir angin. Aku bungkus dalam plastik jingga. Semoga kau suka. Aku harap!

Sayang!
Di atas piring aku hidangkan senja itu: sebutir telur dadar mata sapi. Nikmatilah kuning telur itu. Cerah yang semoga akan memberikan kecerahan untuk dirimu. Alunan camar dan deburan ombak akan menghadirkan kidung untukmu dikala malam. Semilir angin itulah yang membawa pesanku untukmu. Dengarkanlah. Semoga kau suka.

Aku hanya bisa mengeratkan senja jingga untukmu. Maaf! Jika ada kelabu yang mengotori senja itu. Aku tak mampu menghadirkan senja cerah untukmu. Karena tanganku mengotorinya. Sekali lagi, maaf! Aku sama denganmu, manusia yang berusaha menyucikan diri dengan beribadah pada-Nya.

Aku hanya bisa memberikan senja itu sekali. Aku tak kuasa mengeratkan sekali lagi untukmu. Nyawaku hanya satu. Seandainya aku kucing, maka akan aku hidangkan senja sembilan bungkus untukmu. Aku ingin melihatmu tersenyum secerah jingga itu. Sekali saja. Semoga kau bisa. Aku harap!

Senja itu kau telan dalam petang rongga mulutmu. Kau cerna dalam kegelapan perutmu. Tapi, senja itu akan mewarnai hatimu untuk kembali cerah.

Sayang!
Pada langit senja aku tulis nama kita. Aku lukis juga wajahmu. Pesonamu akan menerangi malam ini. Maaf! aku tak bisa menemanimu dikala malam. Petang telah membunuhku, menelanku dalam kegelapan. Saatnya kita berpisah.
"Aku akan merindukanmu"
Apakah hatimu akan kembali meredup? Apakah senjaku tak bisa membuatmu bersinar? Hanya senja itu yang mampu aku berikan sebelum aku pergi. Seperti katamu ada saatnya kita akan berpisah.

Nikmatilah senja itu...
Carilah serpihan senja diantara puing-puing hatimu yang telah roboh. Kau pasang pilar-pilar untuk menompang hatimu yang layu. Pancangkanlah sekokoh tiang-tiang iman yang engkau bangun perlahan.

Terima kasih telah meminjamkan tanganmu untuk menopangku ketika mengapai tingginya senja.





Aku Ingin Memutar Waktu

Monday, June 23, 2008 | Labels: | 0 comments |

Sebuah ucapan jiwa lagi dari buku Ratih Sang yang sangat menyentuh cinta saya...

Ibu...
Usiamu telah di ujung senja
Dan hitungan usia itu telah kumaknai dengan adanya kerut di wajahmu
Aku ingat ketika melahirkan anakku
Kutanya padamu...
"Ibu, apa dulu aku juga menyakitimu seperti ini?"
kau mengangguk seraya menuntunku mengambil nafas yang benar
Pembukaan demi pembukaan kelahiran kulalui dengan banyak peluh yang keluar
Kau usap peluh itu dan kau bisikkan
"Anakku, inilah detik-detik kau disempurnakan olehNya sebagai perempuan..
Bertahanlah...sempurnakan kesempurnaanmu"
Ibu...
Rambutmu yang tak lagi hitam
Warna hitam itu lenyap dalam genggaman waktu
Aku ingin ketika punggungku sakit karena menyusui
Kutanya padamu...
"Ibu seringkah dulu aku membangunkanmu di tengah malam dengan lengkingan tangisku?"
Kau mengangguk seraya memijit punggungku dan kau bisikkan
"Anakku, air kehidupan di dadamu adalah bentuk kecintaanNya pada perempuan, lakukanlah agar anakmu sempurna sepertimu"
Ibu...
Jalanmu tak lagi cepat dan tegak
Kau memerlukan tongkat atau apa saja untuk penyangga
Aku ingat ketika aku telah menitah anakku jalan
Kutanya padamu...
"Ibu, pernahkah kau khawatir kakiku ini melangkah ke tempat yang salah?"
Kau mengangguk seraya berkata...
"Anakku, kakimu akan berbicara ke mana saja dia melangkah...berdoalah padaNya agar diperingan hukuman pada kakimu"
Ibu...
Tanganmu tak lagi halus
Keriput datang bersama dengan pengorbananmu pada dunia
Aku ingat ketika kusibuk di perapian dan mempersiapkan makanan
untuk bidadari kecilku
Kutanya padamu...
"Ibu, sedihkah engkau ketika dulu tak kumakan masakan hasil jerih payahmu?"
Kau mengangguk seraya mengelus kepalan tanganku
"Anakku, makanan yang dibuat dengan bumbu cinta dan bahan ridhoNya, adalah makanan yang sempurna di perut anakmu dan di hadapanNya"
Ibu..........
Matamu memerlukan kacamata sebagai penyambungnya
Lamur itu dayang sebagai ucapan selamat datang pada ketuaan
Aku ingat ketika ku bosan membimbing anakku membaca dan mengenalkan Al Qur'an padanya
Kutanya padamu...
"Ibu, cemaskah engkau akan bacaan-bacaan yang kubaca ketika ku remaja"
Kau mengangguk dalam-dalam seraya berkata...
"Anakku, mata terkadang lupa, apa yang dilihat akan dipertanggungjawabkan dihadapan Sang Pencipta, bijaksanalah terhadap matamu"
Ibu, kungin memutar waktu kembali
Agar kudapat menghapus keperihan jiwamu
Agar kudapat meratakan kesedihan pengorbananmu
Ibu kuingin memutar waktu kembali
Tapi aku tak bisa...Aku tak mampu
Maafkan Ibu.......
Maafkan aku......
Maafkan aku.....
nune wrote:
duhai wanita yang terletak surga di telapak kakinya, permata hati yang mampu meredam amarah dunia
terima kasih untuk cintamu.
note : buat ibu muda yang ingin membahagiakan pangeran kecilnya di hari jadi. "mom, dia tahu cintamu lebih berharga dari setumpuk materi. Jangan ajari anakmu lebih cinta materi daripada cintanya padamu, terlebih lagi cintanya kepada sang pemilik hidup"
...i love u mommy...

Sebuah Protes Untuk...

Saturday, June 21, 2008 | Labels: | 0 comments |

Selepas pulang kantor, tubuh ini haus akan penat. berpikir, harus kemana kulewatkan waktu? setengah hari pekerjaanku, kurang cukup letih tubuhku untuk bisa merasakan indahnya tidur.

Sambil kuberpikir, satu persatu peralatanku bekerja kumasukkan dalam tas. agenda, buku, dll. Sesampai di trotoar, tangan ini sudah bisa memahami kemana sisa hariku akan kuhabiskan.

Kususuri lorong-lorong penuh buku. Menilik, membaca, tersenyum, merengut, menarik satu, mengembalikan yang lain, melirik, menunduk. Jariku yang sedari tadi menggeser di ujung-ujung buku tiba-tiba berhenti. melihat Surat.... yang menarik minat. Entah siapa yang berminat. Jariku atau hatiku. *Pertanyaan tidak mutu*

Kubaca sampulnya. Ratih Sang. Sembari berdoa *kegiatan yang selalu aku lakukan cuma ingin tahu, kira-kira apa yang Allah tunjukkan padaku* aku membuka satu halaman yang tidak kutahu apa isinya. terlampir sebuah puisi berjudul :

Mekkah Menangis

Hujan begitu lebat di tanah Haram
Air itu mengalir di pipi Masjidil Haram
Angin yang kencang meniup seluruh
Jubah para Jemaah

Mekkah sedang menangis
Menangisi para jemaah yang
Seperti wisatawan datang pada dirinya
Menangisi para tamu-tamu Allah
Yang dengan pongahnya tak mengindahkan kesantunan
Menangisi para tamu...yang ketika pulang
..tak sedikit pun bekas
Ibrahim diperbuatannya,
Ismail di perjalananya,
Siti Hajar pada pengorbanannya

Ya...Mekkah sedang menangis
Menangisi para pelaku thawaf
Yang tak berthawaf pada kehidupannya
Menangisi para perempuan Sa'i
Yang tak pernah bergegas berlari kecil
Melihat kemungkaran diri

Airmata Mekkah begitu dahsyat
Menyapu halaman masjid
Bersama tiupan malaikat
Berkahkah...
Marahkah....

Ah...tak pernah kubayangkan
Dapat kulihat Mekkah sedang menangis
Semoga bukan karena aku...
Semoga bukan karena dia....
Semoga bukan karena anda...

"semoga juga bukan karena saya..." hati ini berkata. Mungkin itu kenapa jariku meraihnya. Untuk membuka jalan bagi hati pemilik jari ini untuk tidak menyimpang dari ketetapanNya.

Aku tidak menimangnya, aku membelinya. Kutulis disini agar semua orang sepertiku memilih jalan yang sama. Jalan terang bersih, indah bercahaya. Jalan yang hanya ada Allah di ujungnya.

Hanya Allah

Bukan Pak Haji atau Bu Hajjah

The Way...

Friday, June 20, 2008 | Labels: | 0 comments |

AT 0.01



Sunyi. Hanya suara-suara merdu dari buaian rerumputan. bergesek tertindih kaki-kaki katak yang melompat ringan.



Saya berdiri di teras rumah. merasakan dingin malam beranjak pagi. menyaksikan malam yang berlari bersama waktu. hitamnya terulur. menyambut hembusan pagi di ufuk timur.



Sunyi.



Tiada yang lebih indah daripada sunyi seperti ini. hanya gemerisik ujung-ujung rumput di dekat kolam dan jangkrik yang sesekali mengerik.



Banyak tekad baru yang saya susun. Banyak lembaran baru yang saya bentangkan. Banyak kisah lama yang harus saya tutup. saya menggulungnya, mengikat dan menyimpulnya dengan logika-logika baru hasil perbincangan saya dengan satu potong nurani.



Lembaran baru yang saya susun, saya rentangkan lebar-lebar. susunan dari hidup saya yang harus saya kejar. ada seseorang di Amsterdam yang membuka wacana dan spirit keilahian saya, ada seseorang di Jakarta yang memberi saya peluang, ada seseorang di Malang yang mengganggu sekaligus memberi warna hari-hari saya. jadi, cukup banyak ya? cukup!



ya, itu dulu. selebihnya, akan kita pikirkan di ujung repelita ini. saya akan rencanakan untuk datang ke baitullah (mantaps!) entah dengan cara bagaimana (semoga Allah SWT meridhoi dan memberi jalan pada saya), saya akan menjalankan usaha saya sekuat tenaga, saya akan mencari my butterfly, dimanapun dia berada (semoga Allah menunjukkan jalan)



okey!!*menangkupkan kedua tangan*

"Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kuminta RidhoMu. Untuk niatku, rencanaku dan langkahku"

"Dengan KuasaMu ya Rabb, mudahkanlah jalanku"

"Dengan CintaMu ya Rabb, Tunjukkanlah jalanMu yang Lurus dan jangan tinggalkan aku"

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Jejaring hidup

Thursday, June 19, 2008 | Labels: | 0 comments |


Cukup lama saya berdiri di dalam jaring kehidupan ini.


Mencoba mengikuti pola, menangkap makna


Mencoba membuka kunci, mengais jawaban pasti


Berdiri, berpikir, berdzikir, bersendawa dalam nyanyian hati




Tidak cukup lama saya mengerti bahwa hidup tidak lebih dari ini


Tidak puas saya menerima jawaban yang tidak pasti


Tidak tahu harus bagaimana lagi


Hanya memandang, mencerna, mengerti, mengerutkan dahi




Wahai Allah, Wahai Rabbku


Ternyata tidak cukup besar rasa cintaku untuk mengerti arti cintaMu


Tidak puas rasa yang Kau beri, membuatku bertanya tanya dalam hati


Masih cintakah Engkau padaku


Aku, seorang hamba yang tidak tahu bagaimana harus berterima kasih




Wahai Allah, Wahai Rabbku


Jangan Kau lepaskan simpul hatiku yang mengikatkanMu denganku


Lepaskanlah hati ini dari jejaring diri


Yang penuh ego dan emosi duniawi




Wahai Allah, Wahai Rabbku


Halaukanlah awan pekat yang menutup mataku


Usaplah wajah ini dari air mataku


Biarkan aku mendengarMu dalam setiap lantunku




Biarkan cintaMu menjadi penawar racunku


Biarkan KuasaMu membayangi setiap langkahku


Biarkan aku mencinta disetiap lafadz doaku padaMu


Karna aku yakin, hanya padaMu semua kembali.

My Another Mate...

Tuesday, June 17, 2008 | Labels: | 0 comments |


to my beloved friends ever

Arisandi Putra


Karena tidak ada kerjaan, saya menggeser kursi saya ke arah jendela. Tidak sengaja melihat pak satpam berdiri di pintu gerbang sambil menanda tanganin sesuatu. Di depannya, pengantar surat mengangguk angguk sambil senyum-senyum.


setelah pak satpam pergi, iseng-iseng saya menelponnya. bertanya untuk siapa surat itu.


"mas, itu surat buat siapa yak?" tanyaku


"Oh, ini, buat mbak, baru aja saya mo naik, nganterin" jawab si satpam.


"Ya deh, tolong di bawa naik yak!" seruku gembira.


Padahal nggak ada firasat apa-apa bakal dapet surat. setelah melihat nama pengirimnya, saya terlonjak gembira. 'Ya Allah....Arisku...akhirnya dikirim juga"


saya merobek lipatannya. menarik 1 lembar kertas dan 2 keping CD dalam case terpisah. satu lembar undangan dan 1 keping hasil observasi bawah laut yang sedang dikerjakannya dan satu keping lagi film dokumenternya tentang acara ogoh-ogoh di Bali.


saya melihat lembar undangannya. melihat dia dan mempelai berdiri berdampingan. wajahnya sedikit buram tapi saya bisa menangkap garis-garis wajahnya. Aris sudah berubah. lebih gemuk dan berumur. ^^, saya nggak sadar saya juga sudah berumur :))


Aris. teman sebangku waktu SMA. Saya ingat dia sengaja duduk di meja saya. menyeringai dengan mulut lebarnya. berkedip kedip berbarengan dengan tampilan bingkai hitam tebal kacamatanya.


Aris....


Yang pernah jadi ketua OSIS. Yang setengah dari rahasia masa lalu saya ada padanya. Yang selama 3 tahun di SMA saya selalu sebangku dengannya. Yang memiliki *kelebihan*. Yang suka banget sama Michael Jackson dan yang diingatkan lagi sekarang tersipu-sipu dan sedikit marah.


Saya masih ingat bagaimana gayanya ketika breakdance di depan kelas. disaksikan teman2 sekelas yang meng elu elukannya. saya sih tidak. saya suka mengoloknya walo saya juga bersahabat dengannya. Yang saya ku$njungi ketika dia terkena cacar air di sekujur tubuhnya. Wajahnya tersipu sipu sewaktu saya jenguk. malah menjelaskan bagaimana menyimpan tembakau yang baik sambil menunjuk gudang-gudang tembakau di belakang rumahnya.


*penting ya? emangnya saya mo ujian tembakau besok?*


Yang senjata andalannya adalah mengatai saya bahwa saya sering nggak bayar bis umum sewaktu berangkat dan pulang sekolah. ya, saya pernah bercerita padanya tentang keteledoran saya dengan uang. saya tidak suka bawa dompet, akibatnya...saya malah sering lupa nggak bawa duit buat angkot. :))


Aris....


Aris yang sepertinya sudah menjadi takdir saya untuk bersahabat terus dengannya. sewaktu kuliah saya pernah mendapat surat *super konyol!* darinya. bahkan saya nggak nyangka laki2 seperti dia bisa menjadi aktivis kampusnya. LUAR BIASA!! saya saja kaget, bagaimana dia bisa melacak saya sedangkan saya sendiri sudah 3 kali pindah kost.


Aris....


Aris yang selalu menjadi angan2 saya selepas kuliah. ingin melacak keberadaannya seperti dia pernah melacak keberadaan saya. ternyata, lagi-lagi dia yang melacak saya terlebih dahulu. Friendster yang sedianya tidak pernah saya buka selama 2 tahun karena saya lupa password tiba2 terbuka suatu kali ketika saya mencobanya. Dan aris adalah orang yang melihat-lihat fs saya. Betapa bahagianya saya!!!


Aris...


Aris yang akhir-akhir ini, ketika kita bersua lagi di internet, selalu menghibur saya disaat saat saya bosan dengan hidup saya. bercerita tentang pekerjaannya yang berasa asing dan kedengaran indah bagi saya. menceritakan tentang harapan-harapannya. tentang *kelebihannya* tentang visi2nya terhadap diri saya. yang selalu mensupport saya untuk selalu sabar dan ikhlas pada Allah SWT. :D


Ya, Aris yang itu....


Aris yang sama ketika pertama kali dia mengulurkan tangannya terlebih dahulu untuk berkenalan dengan saya dan meminta ijin untuk duduk sebangku dengan saya. Aris dan kaca mata tebalnya. Aris dengan wajah tionghoa-nya. :D


Aris....


Aris yang mengatakan akan datang ke jember tgl 19 juni ini untuk berpamitan dengan saya dan teman2 jembernya. Aris yang katanya akan melewatkan masa lajangnya di jember. [-{

Akan saya tunggu. Akan saya tunggu kedatanganmu. akan kubacakan beberapa doa untukmu. Untuk teman terbaikku. :D, i care bout u...and i always will. for better for worse...semoga langgeng, semoga diridhoi, semoga sakinah...semoga mawadah...semoga warohmah.


wrote by nune

technologi addicted...

Friday, June 13, 2008 | Labels: | 1 comments |

saya sudah lama mengenal hanphone. dari jaman saya kuliah. kalau dulu sms dan telepon via hp berasa mahal, saya yang statusnya masih menjadi pengemis rumahan mengakali telepon hp dengan biaya murah lewat missedcall. dulu kami menyebutnya 3sec. butuh waktu detikan untuk bisa berbicara satu sampai 3 kata per sekali 3sec.

kalau diingat ingat lagi masa2 itu, saya sering senyum-senyum sendiri. saya sering 3sec bareng teman2 saya di malam hari. rasanya lucu tapi menyenangkan. dari setiap kata yang kami sebutkan setiap kali koneksi itu terhubung, sebuah cerita sehari hari terangkai dengan indah.

apalagi kalau insomnia saya lagi kumat. saya akan menggoda teman-teman saya supaya bangun dan menemani saya mengobrol sampai pagi. anehnya, mereka iya-iya saja menemani saya mengobrol. entah itu melontarkan sesuatu yang lucu atau gossip-gossip nggak penting.

mungkin karena mereka cowok-cowok yang biasa dan betah nongkrong sampe pagi. mereka asyik-asyik saja saya ajak ngobrol. temanya? jangan ditanya. NGGAK PENTING BANGET! tapi kadang gara-gara 3sec saya yang tadinya hanya bersay hai di kampus, jadi kenal dekat (di hp maksudnyah!). mereka bisa leluasa curhat sama saya dan saya juga demikian. padahal kalo ketemuan di kampus ya biasa aja. malah kadang nggak ngobrol. cuma bersay hai seperti biasa. ^^ aneh kan?! sebuah fenomena aneh yang bisa diciptakan dari tekhnologi nirkabel.

dan saya menjadi addicted. kalau bukan saya yang mengerjai orang-orang itu kadang orang-orang itu yang ngerjain saya :D. bahkan ada orang yang entah bagaimana caranya (mungkin pengen dipanggil secret of mirror! saya juga nggak ngerti) 3sec dengan saya tanpa saya tahu nomor siapa itu. saya nggak pernah menelpon orang2 yang tidak kenal *lagian buat apa seeehhh!!*, jadi saya heran saja kenapa nomor itu bisa nyasar di nomor saya.

ternyata dia tidak nyasar. dia tahu persis siapa saya. walah! saya pikir dia pasti seseorang teman saya yang ngerjain saya. dan kegiatan dia ternyata nggak hanya sebatas hp. sampe nomor telpon kost, dia juga tahu. bayangkan!!!

itu sekelumit cerita dari betapa hebatnya pengaruh tekhnologi bagi kehidupan. dan bagaimana tekhnologi menjadikan seseorang addicted. bahkan ada seorang suami yang bercerai dari istrinya karena dia addicted sama PS. tekhnologi addicted juga kan? ini bukan isu loh! yang bercerai itu suami dari pegawai ibu saya. ^^ bahkan sampe masuk koran segala, gara-gara si suami dilaporin ilang ama istrinya ke polisi.
Tahu akan tekhnologi tuh sunnah-sunnah saja. asal jangan sampai mengganggu kewajiban-kewajiban bagi kehidupan.
*maksudnya mengingatkan diri sendiri nich...!*
wrote by nune

somebody come...and someone goes

Wednesday, June 11, 2008 | Labels: | 0 comments |

Ketika seorang bayi terlahir ke dunia. haru biru kebahagiaan tercipta. lelehan air mata bercampur senyum syukur terpancar.
ketika suara tangis bayi pertama kali terdengar. lantunan adzan dan takbir bersahutan di telinganya. sujud doa dan harapan berkumandang.

betapa bahagianya ketika sebuah pertautan hati terjalin. seperti kebahagiaan ibu yang melihat anak dalam rahimnya untuk pertama kali.
betapa beratnya ketika ikatan hati itu terlepas. seperti perihnya kulit yang terkelupas sebagian. lukanya tidak kunjung mengering. sakitnya datang dan pergi.

Ada cinta yang datang, ada senyum manis yang terukir
ada luka yang menganga, ada perih yang membuatku meringis
langkahku masih tetap sama. mengarah lurus menuju ilahi
mungkin sedikit gemetar, mungkin sedikit melambat

luka ini mungkin berdarah-darah. mungkin meninggalkan jejak merah
perih ini mungkin tak tertahankan. sakit ini mungkin tak berkesudahan
tapi hidup harus berjalan. harapan akan terus berlari
Bukankah begini hidup yang dikatakan cantik?

Untuk sebelah tangan yang terlepas dari kaitan
aku percaya tanganmu melepasku untuk menggapai kebahagiaan
untuk sebelah tangan yang senantiasa menggenggam jemariku erat
cinta yang pernah kau tawarkan, akan kukenang dengan indah

in memoriam,
my replica mate

wrote by nune

APA INI ?

Tuesday, June 10, 2008 | Labels: | |

Apa ini ?
Ini apa?

Kau sebut ini biasa. Kau bisa. Kau biasa.
Aku sebut ini biasa. Aku bisa. Aku biasa.

Kau dan aku sebut ini biasa. Kau dan aku bisa. Kau dan aku biasa.

Kau ini apa? Apa ini kau?. Ini apa? Kau?
Aku ini apa? Apa ini aku?. Ini apa? Aku?

Kau dan aku ini apa? Apa ini kau dan aku? Ini apa? Kau dan aku?

Apa bisa biasa? Bisa apa? Biasa apa? Apa bisa? Apa biasa?
Ini bisa biasa. Bisa ini. Biasa ini. Ini bisa. ini Biasa.

B.I.A.S.A

| Labels: | |

Menjadi Biasa...

AH, aku mau curhat nih...

Sudah lama aku tidak sakit hati. Sudah lama tidak merasakan sakit hati. Sudah kebal dengan namanya sakit hati. Makan sakit hati. Kenyang. Mulut bersendawa kekenyangan menelan sakit hati. Hati membengkak kekenyangan. Mau muntah tapi sayang, jadi aku telan lagi. Muntah menjijikkan. Makanya aku telan saja. Toh, nanti keluar juga apa yang aku telan. Tetap menjijikkan memang. Tapi, setidaknya itu lebih alami.

Sakit hati. Hati sakit. Biasa sakit. Biasa hati-hati. Hati biasa sakit. Hati-hati sakit hati.

Bisa karena biasa. Bisa biasa-biasa saja. Biasa menjadi bisa. Bisa menjadi biasa. Menjadi bisa biasa. Ah, bisa biasa.

Paling biasa. Paling bisa. Bisa paling biasa. Paling. Bisa. Biasa.

Katanya aku biasa. Katanya aku bisa. Katanya aku bisa biasa. Aku katanya biasa berbisa. Katanya. Hanya katanya. Yah, hanya katanya.

Siapa "Katanya". Siapa "kata". Siapa "-nya". Katanya "siapa". Kata "siapa". Nya "siapa". Katanya. Siapa. Katanya. Ya, hanya katanya siapa. Ah, siapa hanya berkata katanya siapa.

Katanya yang dikenal. Dikenal katanya. Kenal katanya. Yang kenal. Ah, sok kenal.

Biasa bisa berbisa.
Aku bisa berbisa.
Aku biasa.
Aku bisa.
Biasa Berbisa.
Bisa Biasa.













Manusia Biasa itu saya, kamu dan mereka

| Labels: , | 0 comments |

siapa yang dikatakan biasa? KITA. semua manusia di belahan bumi manapun adalah manusia biasa. terlepas dari kekuatan, kelebihan, kecerdasan, kekurangan, kepatuhan, kealiman dan ke-ke yang lain, manusia sejatinya manusia biasa.
semakin biasa seseorang, semakin indah dia di mata Tuhan. saya suka menjadi manusia biasa. saya suka menjadi manusia yang biasa-biasa saja. karena dengan biasa, saya terbiasa dengan semua yang dianugrahkan Allah pada kita. Saya biasa dengan kesakitan, kebahagiaan, kesedihan dan semua yang bisa terjadi pada hidup kita. keter-biasa-an akan membuat kita memandang datar grafik kehidupan kita yang tidak beraturan. yang kita pandang adalah Allah. tidak ada lain. tidak diri kita ataupun orang lain. semuanya sama. hanya Allah yang patut kita katakan luar biasa. yang lain, entah itu malaikat, jin dan manusia, mereka biasa-biasa saja.
menjadi manusia biasa tidak akan menghilangkan amal ibadah kita teman. menjadi manusia biasa tidak akan menghilangkan identitas kita sebagai manusia yang memiliki iman. mengapa kita harus khawatir ketika kita dikatai manusia biasa? ^_^...lagi-lagi sebuah pemikiran primitif dari saya.
maafkan saya yang terlalu memandang rendah kehidupan ini. karena memang semua atribut dunia ini hanya khayalan semata. kekayaan, kekuasaan, kekuatan, kecerdasan..semua itu hanya sebuah bayangan diri kita yang bisa menghilang ketika matahari terbenam. Yang bisa hilang ketika Allah mengatakan "KUN!!"
jadi, buat apa merasa marah? buat apa merasa gundah? kenapa harus gelisah? merasa menjadi manusia biasa adalah kekuatan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepada kita. Rasa syukur akan membesarkan nilai kita dimata Allah. Allah mencintai manusia-manusia yang selalu bersyukur.

life a.c.t.u.a.l.l.y

Sunday, June 8, 2008 | Labels: | |

Pernahkah kalian memiliki cita-cita? Ketika umur kalian berada di kisaran 9 sampai 16 tahun, di dalam hati kalian pasti terpendam sebuah keinginan. Walaupun seiring dengan waktu terkadang keinginan itu berubah ubah, tetapi tetap keinginan itu sempat terbersit

Pada saat kuliah saya juga memiliki keinginan yang tinggi. Menjadi fashion editor/penulis fashion yang pekerjaannya adalah TRAVELLING (for your information, saya suka banget traveling. Bahkan saya pernah jatuh cinta pada seseorang karena hobi kita sama)

Saya berusaha mewujudkan mimpi saya dengan berbagai rencana. Di saat saya kuliah, saya mengambil D1 sekolah design. Di setiap kelas yang saya ikuti, saya membayangkan diri saya mengkritik perancang-perancang kenamaan seperti YSL, DOLCE, MARK JACOBS and so on.

Untuk memuluskan keinginan saya, saya mengirim rancangan saya ke beberapa majalah. Ternyata yang dimuat malah artikel kecil saya yang saya atas namakan adek saya karena mereka meminta data diri di kartu pelajar. Majalah itu adalah Cosmo Girl. J

Ternyata manusia Cuma bisa berencana ya? Bagaimanapun kita berusaha membuat peta kehidupan 20 tahun mendatang, ada beberapa bahkan sebagian besar malah lepas dari yang kita rencanakan.

Bagaimanapun manusia berusaha bahwa dia mampu melakukan apa yang dia inginkan, ada sesuatu dibalik itu semua yang lebih tahu bagaimana hidupnya harus berjalan. Apakah belok kiri, mundur ke kanan, naik ke atas, turun ke bawah, menyamping sedikit, putar haluan dan lain sebagainya.

Tetapi bukan kemudian kita pasrah dan mengikuti saja alur kehidupan!

Orang pasrah: ”Ya mo bagemana lagih! Nggak perlu punya ide macem-macem dah! Toh semua kehidupan ini sudah ada yang ngatur dari sono-nya!”

Komentator: ”ternyata idup nggak idup lu sama aje ye? Kek orang mati. Nggak ada usahanye!”

Bukannya Tuhan juga kasih kita pilihan yak? Seperti ketika kita di hadapkan pada sebuah peristiwa yang menghendaki kita untuk memutuskan sesuatu. Kalo kita pilih jalan a, nanti dapetnya a plus dan minus. Kalo kita pilih jalan b, nanti dapetnya b plus dan minusnya. Ada satu jalan yang sebenarnya bisa dipilih kita. Yaitu jalan yang dipilihkan Tuhan untuk kita.
caranya?
mungkin dengan mencari tahu apa yang dimaui Tuhan yak?
:P, mentok-mentok..saya juga manusia. dengan ilmu dan kemampuan terbatas.
wrote by nune

being sophisticated...

Tuesday, June 3, 2008 | | |

menjadi wanita yang sophisticated bagi saya adalah menjadi wanita yang bisa bersifat seperti air. Dia bisa meresap di mana saja. Dia bisa memasuki segala macam kebuntuan. Kalaupun ada tempat-tempat yang tidak bisa dia jamah, dia menggelinding, mengalir tanpa meninggalkan jejak.
Dia bisa melunakkan batu yang keras. molekul-molekulnya bisa membuat makhluk hidup bertahan lebih lama. dia bisa mendinginkan kerongkongan yang panas. Dia bisa menetralkan ginjal yang pekat.
menjadi wanita yang sophisticated adalah menjadi wanita yang bisa mendinginkan hati-hati lain yang membara. mampu menghancurkan dinding-dinding ego yang mengeras. Kalaupun ada yang tidak berkenan, dia akan berusaha tidak meninggalkan jejak luka disana.
Menjadi wanita yang sophisticated adalah menjadi wanita yang cinta akan Allah.
wrote by nune

Baby-Sitter, Apakah Ibu-ku ?

Monday, June 2, 2008 | Labels: | |

Pagi – pagi sekali seorang baby-sitter memandikan si kecil (baca : anak majikannya), bahkan sebelumnya harus membangunkan si kecil dan merapikan tempat tidur, bahkan harus membersihakan dan menjemur kasur bila si kecil ngompol semalam. Menyiapakan pakaian untuk dipakai berangkat sekolah, menyiapakan tas dan peralatan belajar, membuat bekal dan memasukkannya ke dalam tas. Memilihkan sepatu dan kaus kaki yang cocok. Mengantarkan kesekolah dengan naik mobil milik majikannya yang disopiri oleh tukang sopir majikannya pula. Menemani si kecil di sekolah, dari pagi hingga siang. Menemaninya saat istirahat untuk makan bekal yang sudah dibawa dari rumah.

Dirumah, membuatkan makan siang, menemani si kecil menonton TV, main mainan hingga kepayahan. Menemani si kecil untuk tidur siang. Kemudian memandikan si kecil, menggantikan pakaiannya, menemaninya jalan – jalan disore hari sambil mengawasi si kecil main sepeda di sekitar rumah. Bahkan ketika mau tidur malam, seorang baby-sitter menemani si kecil sambil mendendangkan dongeng – dongeng yang pernah ia dengar dari cerita emak-nya dikampung untuk membuat si kecil cepat tertidur. Rutinitas seorang baby-sitter.

Baby-sitter, digaji untuk menjaga si kecil hampir selama 24 jam, untuk memandidakan si kecil, mengantarkan ke sekolah, menemaininya bermain dan sebagainya. Wajar, untuk itu mereka dibayar. Tidak ada yang salah dengan apa yang mereka kerjakan.

Diamanakah peranan orang tua, terutama seorang ibu, apakah hanya melahirkan, menyusui, memberi uang saku, membelikan baju dan mainan, dan menyuruh baby-sitter-nya untuk selalu mengawasi si kecil, sementara sang ibu sibuk dengan rutinitas pekerjaannya, sibuk dengan bisnis yang ia kelola, sibuk ketemu dengan klien hingga jarang ada di rumah, bahkan sedikit sekali waktu untuk menemani si kecil. Dengan dalih untuk kebahagian si kecil mereka bekerja membanting tulang hingga tak kenal waktu.

Sendainya jika si kecil boleh berkata

“Bi, siapa sih ibu-ku, Mama atau Bi Ijah?”

“Kok, tiap hari Bi Ijah yang nemanin Adik main, nganterin Adik ke sekolah, bahkan nemanin Adik tidur sambil baca dongeng”

“Kemana Mama ya, Bi?”

“Apa Bi Ijah, Ibu Adik”

“Terus, Mama itu siapanya Adik?”

Jangan salahkan anak anda jika dia lebih senang berada di dekat baby-sitter dari pada di pelukan anda, jangan aneh jika anak anda ketika berteriak ketakutan sambil nangis di sebuah supermarket, dan memanggil – manggil nama baby-sitter, bukan nama anda. Jangan pernah sakit hati jika anak anda lebih suka makan disuapin sama baby-sitter. Jangan salahkan ketika anda ingin menemaninya tidur, ia malah merengek – rengek minta di temani baby-sitter-nya, karena ingin mendengar kidung dongeng darinya.

Bukan sepenuhnya tugas seorang ibu beralih ke seorang baby-sitter, luangkan waktu anda untuk menemani si kecil, lakukan sendiri kegiatan atau pekerjaan yang berhubungan langsung dengan anak anda. Posisikan baby-sitter untuk membantu pekerjaan anda, hanya membantu, bukan menyerahkan sepenuhnya tugas tersebut kepada baby-sitter. Kesibukan kerja bukanlah halangan untuk menemani anak anda. Sesekali temani mereka ke sekolah, temani mereka saat tidur, bacakan dongeng yang dia sukai. Ketulusan hati dan kasih sayang seorang ibu jauh lebih besar bisa dirasakan dan diterima dari pada seorang baby-sitter. Benang merah, hubungan kontak batin lebih kuat anatara ibu dan anak.