Sang Perantara Kekasih

Saturday, May 24, 2008 | Labels: , | |


Disuatu masa kamu pernah bilang padaku bahwa aku kekasihmu. Lembut tangan mungilmu mengusap tubuhku. Senantiasa mendekapku di dadamu dikala kamu membutuhkanku. Dengan langkah kecilmu kamu mengayun ayun tubuhku. Lembar demi lembar hari kita, kamu berusaha untuk memahamiku. Memandangku dan mengerti diriku.


Suatu ketika di suatu masa, tetesan air matamu jatuh ditubuhku. Haru biru menguasai kalbumu. Semakin hari tetesan itu mengerak dan menimbulkan noda di hatimu. Tidakkah kamu tahu? aku sangat memahamimu. Bisakah kamu selalu ada disini dan merangkulku? karena aku memiliki semua jawaban atas gelisah-gelisahmu.


Aku cinta padamu, melebihi cintamu padaku. Aku mengerti dirimu, melebihi pengertianmu padaku. Tubuhku adalah jiwamu. Baitku adalah cerminan hidupmu.


Disuatu hari ketika umurmu berlari. Kau pojokkan aku di dalam kotak hatimu. Terpuruk, tersudut aku membisu. Bersama debu-debu penyangkalan dan kemalasan yang menyelimuti diriku. Hatimu tidak lagi ditubuhku. Juga jiwamu.


Duhai kekasih yang pernah memelukku. Jangan kau biarkan dunia fana ini membuai dirimu dan menggelisahkanmu. Segera usap air matamu. Karena aku tidak pernah pergi. Suarakan ayat-ayatku dengan suara hatimu. Hapus sinismu dengan membacaku kembali.


Jangan kamu cari jawaban atas gundahmu terlalu jauh. Karena sesungguhnya, jawaban itu tidak jauh. Dia ada disini. Di 2 dari kiri lemari belajarmu. Berdempetan dengan novel pujaanmu dan buku pelajaranmu. Agak berdebu sedikit. Noda coklat di sudut tubuhku. Cepatlah kemari. Akan kubuka kembali tabir kehidupanmu yang bersih. Akan kujawab pasti semua gundahmu. Tidak, menjadi baik tidaklah sulit. Menjadi kekasih-Nya tidaklah berat. Kuncinya hanya bersabar dan ikhlas. Semoga Dia yang memilikimu memberikan hidayah lewat aku.


note: untuk pedoman hidupku. Al Qur'an


wrote by nune